Space iklan

Jumat, 13 April 2012

Asal mula terasi


Diceritakan dahulu kala Pangeran Walangsungsang / Cakrabumi, istrinya Indangayu dan adiknya Dewi Rarasantang pergi ke kebon pesisir Lemahwungkuk dan menemukan sebuah rumah Kaki Tua yang bernama Ki Gedeng Alang Alang. Walangsungsang / Cakrabumi / Somadullah beserta istri dan adiknya beristirahat disana. Dan setelah datang waktunya, pada pagi hari Ahad walangsungsang / Cakrabumi / Somadullah memasuki hutan rwa belukar menebangi pepohonan besar dan kecil tiap hari. Hutan yang sudah lapang ia tanami palawija membanun perkebunan. Kaki Tua yang melihat hutan sudah menjadi perkebunan dengan tanaman palawija sangat senang sekali. Cakrabuana lalu disuruh menangkap ikan dan rebon, ia idberi jala, alat penangkap ikan dan perahu kecil. Tiap malam ia pergi menangkap ikan dan rebon (ebi).

Rajagaluh mengadakan pertemuan dengan pejabat-pejabat pemerintahan, seluruh para Bupati, Sentana mantra dan Gegedeng sudah berkumpul. Sang Prabu segera memanggil Ki Dipati Palimanan, Gedeng Kiban namanya. Sang Prabu berkata, “Hai Di Palimanan sekarang bawahan engkau, tanah pantai yang jadi pemukiman, banyak orang yang berkebun dan ada nelayan yang menangkap ikan dan rebon, aku lebih terasih kepada tumbukan ikan rebon, agar periksa sampai jelas dan ditetapkan pajak bagi nelayan rebon itu dalam setahun sepikul bubukan rebon yang sudah halus gelondongan.”

Ki Dipati mengucap sandika (siap menjalankan perintah), segera meninggalkan ruang sidang, memanggil tujuh orang mantri (ponggawa pepitu) dan mereka sudah menghadap kepadanya. Ki Dipati berkata, “Hai ponggawa pepitu, sekarang periksalah dukuh baru di pinggir pantai, ada berapa orangnya dan nelayan penangkap ikan rebon seyogyanya diberi ketetapan pajak tiap tahun sepikul bubukan rebon yang sudah halus gelondongan. Harap diperikasa dengan jelas, karena Sang Prabu terasih sekali kepada bubukan rebon yang sudah gelondongan.”

Ki Mantri pepitu mengucap sandika. Segera menghindar dari hadapannya, mereka terus berjalan menuju ke pantai.

Diceritakan Cakrabumi bersama sang istri dan sang adki sedang menumbuk rebon di lumping batu dengan hulu batu. Orang yang mengkulak rebon berebut saling mendahului, berdesak-desak sambil berceloteh “Oga age, geura age, geura bebek (cepat-cepatlah ditumbuk)!” jadi mashur pedukuhan baru itu disebut nama Grage. Tidak lama kemudian datanglah utusan Palimanan Mantri pepitu memeriksa pemukiman itu, sudah ada 346 orang, Ki Cakrabumi sudah bertemu dihadapan mereka. Berkata jubir Mantri pepitu, “Hai tukang penangkap rebon, oleh perintah Sang Prabu engkau diharuskan mengirim pajak tiap-tiap tahun satu pikul bubukan rebon gelondongan, karena Sang Prabu terasih sekali dan minta kejelasan bagaimana membikin terasi itu.”

Cakrabumi mengucap sandika. Adapun menangkapnya dengan jala tiap malam, diambilnya pagi-pagi. Rebon lalu diuyahi (digaremi) lalu diperas, dijemur, setelah kering lalu ditumbuk digelondongi. Adapun air perassannya dimasak dengan diberi bumbu-bumbu. Masakan perasan air rebon lebih enak, diberi nama petis blendrang.” Ki Mantri berkata, “Coba ingin tahu rasanya cai (air) rebon itu.” Cakrabumi segera menyuruh istrinya memasak air perasan rebon. Setelah masak lalu dihidangkan kepada Ki Mantri pepitu. Mereka lalu makan bersama dengan lauk pauk petis blendrang sambil saling berkata, bahwa cai (air) rebon lebih enak ketimbang gragenya (terasinya). Karena Ki Mantri pepitu mengumumkan kepada rakyat pemukiman/dedukuh baru itu, memberi nama Dukuh Cirebon, kala waktu tahun 1447 M.
Kata terasi diambil dari kata terasih, karena kala waktu itu Prabu Rajagaluh sangat terasih (menyukai) bubukan rebon yang sudah halus gelondongan.Makannya sejak saat itu bubukan rebon itu dinamakan terasi...

Kamis, 29 Maret 2012

Menikmati daun muda


Suatu senja, aku disuruh mengantarkan istriku kerumah temannya, sebut saja namanya Maya, dia adalah seorang janda muda yang memiliki lekuk tubuh yang sangat menggiurkan bagi laki-laki mana saja. Bibirnya yang seksi dan nampak selalu basah menambah penasaranku makin menggebu-gebu.
Dan mungkin aku terlalu GR atau memang Maya tertarik padaku, setiap perjumpaan kami dia selalu mengedipkan mata kepadaku, entah apa maksudnya.
Singkat cerita mobilku telah memasuki perkarangan rumah Maya yang sangat besar dan modern, disana kami langsung disambut Maya yang sore itu berpakaian sangat mini dan seksi.
Aku tertegun melihat penampilannya yang menggairahkan itu, sungguh telah kacau pikiranku saat itu.

Diruangan dapur minimalis itu kami berkumpul bertiga, istriku nampak sibuk membalik-balik majalah belanja milik Maya, sedangkan Maya juga sedang sibuk menyiapkan makanan untuk kami santap bersama sore itu, setelah semua sajian telah siap diatas meja, kami langsung saja bergegas mengambil beberapa masakan diatas meja bundar itu, tapi mataku tertegun melihat masakan daun ubi muda yang disayur menggunakan santan kelapa, dengan cepat aku mengambil sayuran itu dan menyantapnya dengan penuh perasaan...ohhhhhh aku suka daun muda......

Kamis, 22 Maret 2012

Makanan Indonesia yang aneh

Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budaya, flora dan faunanya. Nah, pada makanan juga ada beberapa masakan asli suatu daerah yang merupakan masakan khas daerah tersebut, yang mungkin juga dirasa aneh dan asing didengar untuk dimakan dari orang yang berasal dari daerah yang lain.
Masakan aneh tersebut di antaranya :

Bothok Tawon
 

Makanan ini merupakan bothok dengan bahan dasar sarang tawon atau lebah. Rasanya ada yang pedas, manis dan asam segar. Bothok tawon masih bisa ditemui di daerah pedesaan jawa timur.

Lawar Bali

Lawar adalah makanan tradisional khas Bali yang bahannya dari daging babi, darah babi yang masih segar,parutan kelapa dan bumbu-bumbunya.Proses pengolahannya pun sangat unik yaitu daging babi yang diketek(potong2 halus) kemudian di campur dengan parutan kelapa dan bumbu khas serta yang terakhir dituangi darah segar babi untuk memberi warna merah yang membangkitkan rasa lapar. Lawar pada mulanya digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan, saat ini telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warung, rumah makan bahkan hotel-hotel berbintang di Bali

Rujak Cingur

Sudah terlihat jelas belum bentuknya ya, hidung apa tuh :), bahan di atas adalah bahan dari rujak cingur, makanan khas kota surabaya. Cingur adalah sejenis kikil dari bagian hidung dan mulut sapi. Rujak cingur sangat enak memakai sambal petis dengan kacang tanah.

Soup Ceker Ayam

Kalau ini bahan dasarnya, kaki ayam, alias ceker. Gizi dan protein dari ceker ayam ini sangat tinggi.


Rempeyek Laron

Pernah tahu hewan yang terbang setelah hujan keluar, biasanya kita temui dekat lampu depan rumah. Namanya laron, hasil metamorfosis perubahan dari rayap kayu yang keluar setelah hujan. Oleh para penduduk, dijadikan bahan rempeyek.

Kelelawar Goreng Bumbu

Kelelawar goreng bumbu kecap sambal pedas, merupakan masakan khas dari manado. Mungkin di daerah lain juga ada tapi dengan bahan kelelawar buah atau codhot.

Ulat Sagu

Ulat sagu bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati ada juga di pohon kelapa yang telah mati. Sebenarnya ulat sagu merupakan perubahan sebelum menjadi kumbang. Biasanya langsung dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat, khas dari papua atau NTB.

Tokek goreng

Digunakan sebagai jamu untuk masalah penyakit kulit. Tokek bisa kita temui hidup di rumah-rumah, ada juga yang ditangkarkan.

Tikus Panggang

Wah, ini tikus panggang namanya, asli dari manado punya. Ada yang sudah coba ?!?

Juice Cacing Tanah

Tidak dimakan mentah-mentah, cacing tanah dioleh dengan dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan juice. Merupakan resep turun temurun untuk obat dan anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya.

Keripik Teripang

Makanan dari hewan laut seperti lintah. Mengandung protein yang tinggi. Kalau anda alergi sebaiknya dihindari.

Belalang Goreng

Walang goreng atau belalang goreng. Makanan ini bisa kita temui saat musimnya, banyak dijajakan warga sekitar desa gunung kidul.

Sate Kere

Makanan ini bisa anda jumpai di daerah solo, jawa tengah. Jangan heran koq namanya sate kere, satenya tidak ada yang dari daging, bahannya dari tempe menjos, tempe biasa, dan kikil.

Sate Biawak

Sate dari biawak dipercaya bisa berkhasiat untuk kejantanan para lelaki. Kalau di jawa disebut nyambik, hidup di sekitar sungai atau danau. Lemak biawak digunakan untuk minyak oles dan dagingnya untuk sate.

Sate Ular

Sate ular, pasti bisanya sudah dihilangkan, jadi tidak beracunlah.

Sate Kuda

Sate kuda, jantan seperti kuda. Patut dicoba kalau berani. Banyak ditemui di daerah jawa dan sumbawa. Ada pula susu kuda lho :)

Sate dan rica-rica Landak

Binatang yang mempunyai banyak bulu berjarum ini dijadikan bahan sate dan rica-rica. Dipercaya untuk obat sakit asma dan alergi kulit.

Sate Buaya

Bisa kita temui di daerah sumatra dan kalimantan. Buaya yang dibuat sate adalah buaya dari tangkaran.

sumber

10 Kronologi Facebook terbaik

1. Janet Medina

Simple dan tampak seperti pesan sambutan

2. Ekkapong Techawongthaworn
Sangat kreatif dengan balon yang berterbangan di udara.

 3. Tom Lambie

Error 404?mungkin anda sering mengalaminya juga.
 4. Jeremy Bronson
Jeremy terlihat konyol dengan 2 fotonya

 5. Travis Keith
 Travis datang dengan QR code,cukup aneh memang.





6. Niels Langeveld
Niels seolah-olah ikut menjadi foto yang dipajang.

 7. Umair Latif
Umair dengan beberapa foto yang ditumpuk

 8. Andy Hirsch
Kumis yang sangat mengagumkan :D

 9. Robert Falken
Simple buble yang seolah-olah membuat dia terlhat sedang berpkir

 10. Mark Spangler

Saya sendiri kurang mengerti maksutnya desain ini,anda mungkin bisa menyimpulkannya sendiri.

Harap jangan iri :D